Minggu, 24 Agustus 2014
On 00.55 by Unknown in makalah Sejarah Hadits Setelah Sahabat Dan Kodifikasi Hadits, Sejarah Hadits Setelah Sahabat Dan Kodifikasi Hadits No comments
MAKALAH
ULUMUL HADITS
Sejarah Hadits Setelah Sahabat
Dan Kodifikasi Hadits
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul
Hadits
Dosen Pembimbing :
H.Muh.Khoirul Rifa’i, M.Pd.I
KELOMPOK 5
Anggota :
1.
Izaelatul Laela (2814133095)
2.
Maya Fidanata (2814133110)
3.
M.Hadi Khanani (2814133123)
JURUSAN : Tadris Matematika
KELAS : 2D
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam juga tidak lupa kami curahkan kepada nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat dan
para pengikutnya hingga akhir zaman. Adapun judul makalah ini yaitu ” Sejarah
Hadits Setelah Sahabat Dan Kodifikasi Hadits”.
Makalah ini kami susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadits pada jurusan Tadris Matematika IAIN
Tulungagung.
Pada kesempatan ini pula, kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Ulumul Hadits yang telah membimbing kami.
Akhir kata, kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, baik untuk kelompok kami ataupun
bagi pembaca serta dapat menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan tentang
hadits.
Tulungagung, 5 Mei 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4
1.1
Latar Belakang.......................................................................................... 4
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................... 4
1.3
Tujuan........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 5
1. Sejarah Hadits Setelah Sahabat.................................................................... 5
a.
Sejarah Hadits Pada Peride Ke 4.......................................................... 5
b.
Sejarah Hadits Pada Peride Ke 5.......................................................... 7
c.
Sejarah Hadits Pada Peride Ke 6.......................................................... 8
d.
Sejarah Hadits Pada Peride Ke 7.......................................................... 10
2.
Kodifikasi
Hadits........................................................................................ 11
BAB III PENUTUP......................................................................................... 13
Kesimpulan....................................................................................................... 13
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
islam kedudukan hadis sebagai sumber ajaran islam menempati posisi kedua
setelah al- Qur’an. Bukan saja menjadi penguat dan penjelas al- Qur’an, tetapi
juga dijadikan hukum baru yang tidak atau belum dijelaskan oleh al-Qur’an. Sejarah perkembangan hadis merupakan masa
atau periode yang telah dilalui oleh hadis dari masa lahirnya dan tumbuh dalam
pengenalan, penghayatan, dan pengamalan umat dari generasi ke generasi. Dengan
memperhatikan masa yang telah dilalui hadis sejak masa timbulnya/lahirnya di zaman
Nabi SAW meneliti dan membina hadis, serta segala hal yang memengaruhi hadis
tersebut. Para ulama Muhaditsin membagi sejarah hadis dalam beberapa periode.
Adapun para`ulama penulis sejarah hadis berbeda-beda dalam membagi periode
sejarah hadis. Ada yan membagi dalam tiga periode, lima periode, dan tujuh
periode.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah
hadits pada peride ke 4 ?
2.
Bagaimana sejarah
hadits pada peride ke 5 ?
3.
Bagaimana sejarah
hadits pada peride ke 6 ?
4.
Bagaimana sejarah
hadits pada peride ke 7 ?
5.
Apa yang dimaksud
dengan kodifikasi hadits ?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui
sejarah hadits pada peride ke 4.
2.
Untuk mengetahui
sejarah hadits pada peride ke 5.
3.
Untuk mengetahui
sejarah hadits pada peride ke 6.
4.
Untuk mengetahui
sejarah hadits pada peride ke 7.
5.
Untuk mengetahui
tentang kodifikasi hadits.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah
Hadits Setelah Sahabat
A. Periode
Keempat: Perkembangan Hadis pada Abad II dan III Hijriah
Periode
ini disebut Ashr Al-Kitabah wa Al-Tadwin (masa penulisan dan pembukuan).
Maksudnya, penulisan dan pembukuan secara resmi, yakni yang
diselenggarakan oleh atau atas inisiatif pemerintah.
Masa
pembukuan secara resmi dimulai pada awal abad II H, yakni pada masa
pemerintahan Khalifah Umar Ibn Abdul Azis tahun 101 H, Sebagai khalifah, Umar
Ibn Aziz sadar bahwa para perawi yang menghimpun hadis dalam hapalannya semakin
banyak yang meninggal. Beliau khawatir apabila tidak membukukan dan
mengumpulkan dalam buku-buku hadis dari para perawinya, ada kemungkinan
hadis-hadis tersebut akan lenyap dari permukaan bumi bersamaan dengan kepergian
para penghapalnya dan
beliau khawatir akan tercampurnya hadis-hadis shahih dengan hadis palsu.
Untuk
mewujudkan maksud tersebut, pada tahun 100 H, Khalifah meminta kepada Gubernur
Madinah, Abu Bakr Ibn Muhammad Ibn Amr Ibn Hazmin untuk membukukan hadis Rasul
kepada penghapal wanita yang terkenal, yaitu Amrah binti Abdir Rahman Ibn Sa'ad
Ibn Zurarah Ibn `Ades, seorang ahli fiqh, murid `Aisyah r.a. dan hadis-hadis
yang ada pada Al-Qasim Ibn Muhammad Ibn Abi Bakr Ash-Shiddieq, seorang pemuka
tabiin dan salah seorang fuqaha Madinah yang tujuh.
Di
samping itu, Umar mengirimkan surat-surat kepada gubernur yang ada di bawah
kekuasaannya untuk membukukan hadis yang ada pada ulama yang tinggal di wilayah
mereka masing-masing. Di antara ulama besar yang membukukan hadis atas kemauan
Khalifah adalah Abu Bakr Muhammad Ibn Muslim ibn Ubaidillah Ibn Syihab
Az-Zuhri, seorang tabiin yang ahli dalam urusan fiqh dan hadits. Mereka inilah ulama
yang mula-mula membukukan hadis atas anjuran Khalifah.[1]
Pembukuan
seluruh hadist yang ada di Madinah dilakukan oleh Imam Muhammad Ibn Muslim Ibn
Syihab Az-Zuhri, yang memang terkenal sebagai seorang ulama besar dari
ulama-ulama hadist pada masanya.
Setelah
itu, para ulama besar berlomba-lomba membukulcan hadist atas anjuran Abu `Abbas
As-Saffah dan anak-anaknya dari khalifah-khalifah ‘Abbasiyah.
Berikut
tempat dan nama-nama tokoh dalam pengumpulan hadits :
1. Pengumpul pertama di kota
Mekah, Ibnu Juraij (80-150 H)
2. Pengumpul pertama di kota
Madinah, Ibnu Ishaq (w. 150 H)
3. Pengumpul pertama di kota
Bashrah, Al-Rabi' Ibrl Shabih (w. 160 H)
4. Pengumpul pertama di
Kuffah, Sufyan Ats-Tsaury (w. 161 H.)
5. Pengumpul pertama di Syam,
Al-Auza'i (w. 95 H)
6. Pengumpul pertama di
Wasith, Husyain Al-Wasithy (104-188 H)
7. Pengumpul pertama diYaman,
Ma'mar al-Azdy (95-153 H)
8. Pengumpul pertama di Rei,
Jarir Adh-Dhabby (110-188 H)
9. Pengumpul pertama di
Khurasan, Ibn Mubarak (11 -181 H)
10. Pengumpul pertama di Mesir,
Al-Laits Ibn Sa'ad (w. 175 H).
Semua
ulama yang membukukan hadis ini terdiri dari ahli-ahli pada abad kedua Hijriah.
Kitab-kitab
hadis yang telah dibukukan dan dikumpulkan dalam abad kedua ini, jumlahnya
cukup banyak. Akan tetapi, yang rnasyhur di kalangan ahli hadis adalah:
1. Al-Muwaththa', susurran Imam Malik (95
H-179 H);
2. Al-Maghazi wal Siyar, susunan Muhammad ibn
Ishaq (150 H)
3. Al-jami', susunan Abdul Razzaq
As-San'any (211 H)
4. Al-Mushannaf, susunan Sy'bah Ibn Hajjaj
(160 H)
5. Al-Mushannaf, susunan Sufyan ibn
'Uyainah (198 H)
6. Al-Mushannaf, susunan Al-Laits Ibn
Sa'ad (175 H)
7. Al-Mushannaf, susnan Al-Auza'i (150 H)
8. Al-Mushannaf, susunan Al-Humaidy (219
H)
9. Al-Maghazin Nabawiyah, susunan Muhammad Ibn
Waqid Al¬Aslamy.
10. A1-Musnad, susunan Abu Hanifah (150
H).
11. Al-Musnad, susunan Zaid Ibn Ali.
12. Al-Musnad, susunan Al-Imam Asy-Syafi'i
(204 H).
13. Mukhtalif Al-Hadis, susunan Al-Imam
Asy-Syafi'i.
Tokoh-tokoh
yang masyhur pada abad kedua hijriah adalah Malik,Yahya ibn Sa'id AI-Qaththan,
Waki Ibn Al-Jarrah, Sufyan Ats-Tsauri, Ibnu Uyainah, Syu'bah Ibnu Hajjaj, Abdul
Ar-Rahman ibn Mahdi, Al-Auza'i, Al-Laits, Abu Hanifah, dan Asy-Syafi'i. [2]
B. Periode
Kelima: Masa Mentashihkan Hadis dan Penyusunan Kaidah-Kaidahnya
Para ahli hadis pada abad II H tidak
memisahkan hadis dari fatwa-fatwa sahabat dan tabi’in, namun pada abad ketiga para
ahli hadis memisahkan hadis dari fatwa-fatwa itu. Mereka hanya membukukan
hadis-hadis saja. Pada mulanya ulama hanya mengumpulkan hadis yang terdapat di
kota mereka masing-masing, hanya sebagaian kecil saja yang pergi ke kota lain
untuk kepentingan hadis.[3]
Keadaan ini diubah oleh AI-Bukhari. Beliaulah
yang mula-mula meluaskan daerah-daerah yang dikunjungi untuk mencari hadis.
Beliau pergi ke Maru, Naisabur, Rei, Baghdad, Bashrah, Kufah, Mekah, Madinah,
Mesir, Damsyik, Qusariyah, `Asqalani,dan Himsh.
Imam Bukhari membuat terebosan dengan
mengumpulkan hadis yang tersebar di berbagai daerah. Enam tahun lamanya
Al-Bukhari terus menjelajah untuk menyiapkan kitab Shahih-nya.
Para ulama pada mulanya menerima hadist dari
para rawi lalu menulis ke dalam kitabnya, tanpa mengadakan syarat-syarat
menerimanya dan tidak memerhatikan sahih-tidaknya. Namun, setelah terjadinya
pemalsuan hadis dan adanya upaya dari orang-orang zindiq untuk rpengacaukan
hadis, para ulama pun melakukan hal-hal berikut.
a. Membahas keadaan rawi-rawi dari berbagai
segi, baik dari segi keadilan, tempat kediaman, masa, dan lain-lain.
b. Memisahkan hadis-hadis yang sahih dari hadis
yang dha'if yakni dengan men-tashih-kan hadist
Ulama hadist yang mula-mula menyaring dan membedakan
hadist-hadist yang sahih dari yang palsu dan yang lemah adalah Ishaq
ibn Rahawaih, seorang imam hadis yang sangat termasyhur.
Pekerjaan yang mulia ini kemudian
diselenggarakan dengan sempurna oleh Al-Imam Al-Bukhari. Al-Bukhari menyusun
kitab-kitabnya yang terkenal dengan nama Al-jamius Shahil. Di dalam
kitabnya, ia hanya membukukan hadis-hadis yang dianggap sahih. Kemudian, usaha
A1-Bukhari ini diikuti oleh muridnya yang sangat alim, yaitu Imam Muslim.
Sesudah Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim, bermunculan imam lain yang mengikuti jejak Bukhari dan Muslim,
di antaranya Abu Dawud, At-Tirmidzi,dan An-Nasa'i. Mereka menyusun
kitab-kitab hadis yang dikenal dengan Shahih Al-Bukhari, Shahih
Muslirn, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi,dan Sunan
An-Nasa'i. Kitab-kitab itu kemudian dikenal di kalangan masyarakat
dengan judul Al-Ushul Al-Khamsyah.
Di samping itu, Ibnu Majah menyusun Sunan-nya.
Kitab Sunan ini kemudian digolongkan oleh para ulama ke dalam
kitab-kitab induk sehingga kitab-kitab induk itu menjadi sebuah, yang kemudian
dikenal dengan nama Al-Kutub Al-Sittah.[4]
C. Periode
Keenam: Dari Abad IV hingga Tahun 656 H.
Periode
keenam ini dimulai dari abad IV hingga tahun 656 H, yaitu pada masa `Abasiyyah
angkatan kedua. Periode ini dinamakan Ashru At-Tahdib wa At-Tartibi wa
Al-Istidraqi(masa
Pemeliharaan,Penertiban dan Penambahan). Ulama-ulama hadis yang
muncul pada abad ke-2 dan ke-3, digelari Mutaqaddimin, yang mengumpulkan
hadis dengan semata-mata berpegang pada usaha sendiri dan pemeriksaan
sendiri, dengan menemui para penghapalnya yang tersebar di setiap pelosok dan
penjuru negara Arab, Parsi, dan lain-lainnya.
Setelah
abad ke-3 berlalu, bangkitlah pujangga abad keempat. Para ulama abad keempat
ini dan seterusnya digelari `Mutaakhirin'. Kebanyakan hadist yang mereka
kumpulkan adalah petikan atau nukilan dari kitab-kitab Mutaqaddimin,
hanya sedikit yang dikumpulkan dari usaha mencari sendiri kepada para penghapalnya.
Pada periode ini muncul kitab-kitab sahih
yang tidak terdapat dalam kitab sahih pada abad ketiga. Kitab-kitab itu antara
lain:
1. Ash-Shahih, susunan Ibnu
Khuzaimah
2. At-Taqsim wa Anwa',
susunan Ibnu Hibban
3. Al-Mustadrak, susunan
Al-Hakim
4. Ash-Shalih, susunan Abu `Awanah
5. Al-Muntaqa, susunan Ibnu Jarud
6. Al-Mukhtarah, susunan
Muhammad Ibn Abdul Wahid Al-Maqdisy. Di antara usaha-usaha ulama hadis yang
terpenting dalam periode ini adalah:
1. Mengumpulkan Hadis Al-Bukhari/Muslim dalam
sebuah kitab.
Di antara kitab yang mengumpulkan hadis-hadis
Al-Bukhari dan Muslim adalah Kitab Al Fami' Bain Ash-Shahihani oleh
Ismail Ibn Ahmad yang terkenal dengan nama Ibnu Al-Furat (414 H), Muhammad Ibn
Nashr Al-Humaidy (488 H); Al-Baghawi oleh Muhammad Ibn Abdul
Haq Al-Asybily (582 H).
2. Mengumpulkan hadis-hadis dalam kitab enam.
Di antara kitab yang mengumpulkan hadis-hadis
kitab enam, adalah Tajridu As-Shihah oleh Razin Mu'awiyah, Al-Fami' oleh
Abdul Haqq Ibn Abdul Ar-Rahman Asy-Asybily, yang terkenal dengan nama Ibnul
Kharrat (582 H).
3. Mengumpukan hadis-hadis yang terdapat dalam
berbagai kitab.
Di antara kitab-kitab yang mengumpulkan
hadis-hadis dari berbagai kitab adalah: (1) Mashabih As-Sunnaholeh
Al-Imam Husain Ibn Mas'ud Al-Baghawi (516 H); (2) Yami'ul Masanid wal
Alqab, oleh Abdur Rahman ibn Ali Al-Jauzy (597 H); (3) Bakrul
Asanid, oleh Al-Hafidh Al-Hasan Ibn Ahmad Al-Samarqandy (49I H).
D. Periode
Ketujuh (656 H-Sekarang)
Periode
ini adalah masa sesudah meninggalnya Khalifah Abasiyyah ke XVII Al-Mu'tasim (w.
656 H.) sampai sekarang. Periode ini dinamakan Ahdu As-Sarhi wa Al Jami' wa At-Takhriji
wa Al-Bahtsi, yaitu masa pensyarahan, penghimpunan, pen-tahrij-an,
dan pembahasan.
Pada
periode ini disusun Kitab-kitab Zawa'id, yaitu usaha mengumpulkan hadis
yang terdapat dalam kitab yang sebelumnya ke dalam sebuah kitab tertentu, di
antaranya Kitab Zawa'id susunan Ibnu Majah, Kitab Zawa'id As-Sunan Al-Kubra
disusun oleh Al-Bushiry, dan masih banyak lagi kitab zawa'id yang lain.
Di
samping itu, para ulama hadis pada periode ini mengumpulkan hadis-hadis yang
terdapat dalam beberapa kitab ke dalam sebuah kitab tertentu, di antaranya
adalah Kitab Fami' Al-Masanid wa As-Sunan Al-Hadi li Aqwami Sanan,
karangan Al-Hafidz Ibnu Katsir, dan fami'ul fawami susunan
Al-Hafidz As-Suyuthi (911 H).
Banyak
kitab dalam berbagai ilmu yang mengandung hadis-hadis yang tidak disebut
perawinya dan pen-takhrij-nya. Sebagian ulama pada masa ini berusaha
menerangkan tempat-tempat pengambilan hadis-hadis itu dan nilai-nilainya dalam
sebuah kitab yang tertentu, di antaranya Takhrij Hadis TafsirAl-Kasysyaf
karangan Al-Zailai'i (762), Al-Kafi Asy-Syafi fi Tahrij Ahadits Al-
Kasyasyaf
oleh Ibnu Hajar Al-`Asqalani, dan masih banyak lagi kitab takhrij lain.
Sebagaimana
periode keenam, periode ketujuh ini pun muncul ulama-ulama
hadis
yang menyusun kitab-kitab Athraf, di antaranya Ithaf Al-Maharah bi
Athraf Al- Asyrah oleh Ibnu Hajar Al-`Astqalani, Athraf Al-Musnad
Al-Mu'tali bi Athraf Al-Musnad Al-Hanbali oleh Ibnu Hajar, dan masih banyak
lagi kitab Athraf yang lainnya. Tokoh-tokoh hadis yang terkenal pada masa ini adalah:
(1) Adz-Dzahaby (748 H), (2) Ibnu Sayyidinnas (734 H), (3) Ibnu Daqiq Al-`Ied,
(4) Muglathai (862 H), (5) Al-Asqalany (852 H), (6) Ad¬Dimyaty (705 H), (7)
Al-`Ainy (855 H), (8) As-Suyuthi (911 H), (9) Az-Zarkasy (794 H), (10) Al-Mizzy
(742 H), (11) Al-`Alay (761 H), (12) Ibnu Katsir (774 H), (13) Az-Zaily (762
H), (14) Ibnu
Rajab (795 H), (15) Ibnu
Mulaqqin (804 H), (16) Al-Bulqiny (805 H),
(17) Al-`Iraqy (w. 806 H), ,(18) Al-Haitsamy (807 H), dan (19) A’ u
Zurah (826 H).[6]
2. Kodifikasi
Hadits
Proses kodifikasi hadits atau tadwiin al-Hadits yang dimaksudkan adalah
proses pembukuan
hadits secara resmi yang dilakukan atas instruksi Khalifah, dalam hal ini
adalah Khalifah Umar bin Abd al-Aziz (memerintah tahun 99-101 H). Beliau
merasakan adanya kebutuhan yang sangat mendesak untuk memelihara perbendaharaan
sunnah. Untuk itulah beliau mengeluarkan surat perintah ke seluruh wilayah
kekuasaannya agar setiap orang yang hafal Hadits menuliskan dan membukukannya
supaya tidak ada Hadits yang akan hilang pada masa sesudahnya.
Ada tiga hal pokok yang melatarbelakangi
mengapa Khalifah Umar bin Abdul al-Aziz mengambil kebijakan untuk memberi
intruksi tersebut :
1. Ia khawatir hilangnya hadis-hadis, dengan meninggalnya
para ulama di medan perang.
2. Ia khawatir akan tercampurnya antara
hadis-hadis yang shahih dengan hadis-hadis palsu.
3.
Semakin
meluasnya daerah kekuasaan Islam.
Khalifah menginstruksikan kepada Abu Bakar bin Muhammad bin Hazm (w. 117 H) Gubernur Madinah untuk mengumpulkan hadits-hadits yang ada pada Amrah binti Abd al-Rahman bin Saad bin Zahrah al- Anshariyah (21-98 H) dan al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr al-Shiddiq.
Khalifah menginstruksikan kepada Abu Bakar bin Muhammad bin Hazm (w. 117 H) Gubernur Madinah untuk mengumpulkan hadits-hadits yang ada pada Amrah binti Abd al-Rahman bin Saad bin Zahrah al- Anshariyah (21-98 H) dan al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr al-Shiddiq.
Pengumpulan al-Hadits khususnya di Madinah
ini belum sempat dilakukan secara lengkap oleh Abu Bakar bin Muhammad bin Hazm
dan akhirnya usaha ini diteruskan oleh Imam Muhammad bin Muslim bin Syihab
al-Zuhri (w. 124) yang terkenal dengan sebutan Ibnu Syihab al-Zuhri.
Beliaulah sarjana Hadits yang paling menonjol
di jamannya. Atas dasar ini Umar bin Abd al-Aziz pun memerintahkan kepada anak
buahnya untuk menemui beliau. Dari sini jelaslah bahwa Tadwin al-Hadits
bukanlah semata-mata taktib al-Hadits (penulisan al-Hadits).[7]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sejarah
Hadits Setelah Sahabat
A.
Periode Keempat:
Perkembangan Hadis pada Abad II dan III Hijriah
B.
Periode Kelima:
Masa Mentashihkan Hadis dan Penyusunan Kaidah-Kaidahnya
C.
Periode Keenam:
Dari Abad IV hingga Tahun 656 H.
D.
Periode Ketujuh (656
H-Sekarang)
2.
Kodifikasi
Hadits
Proses kodifikasi hadits atau tadwiin
al-Hadits yang dimaksudkan adalah proses pembukuan hadits secara resmi yang
dilakukan atas instruksi Khalifah, dalam hal ini adalah Khalifah Umar bin Abd
al-Aziz (memerintah tahun 99-101 H).
Ada tiga hal pokok yang melatarbelakangi
mengapa Khalifah Umar bin Abdul al-Aziz mengambil kebijakan untuk memberi
intruksi tersebut :
1.Ia khawatir hilangnya hadis-hadis, dengan meninggalnya para ulama di medan perang.
2.Ia khawatir akan tercampurnya antara hadis-hadis yang shahih dengan hadis-hadis palsu.
3.Semakin meluasnya daerah kekuasaan Islam.
1.Ia khawatir hilangnya hadis-hadis, dengan meninggalnya para ulama di medan perang.
2.Ia khawatir akan tercampurnya antara hadis-hadis yang shahih dengan hadis-hadis palsu.
3.Semakin meluasnya daerah kekuasaan Islam.
DAFTAR
RUJUKAN
Aglayanah,
Al-Makki, Metode Pengajaran Hadits: Pada Tiga Abad Pertama, terj.
Amir Hamzah Fachruddin. Jakarta : Granada Nadia. 1995
Ahmad,
Muhammad, dkk. Ulumul Hadits. Bandung: Pustaka Setia. 2005
Shiddiqiey,TM.Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadist.Semarang:
Pustaka Rizki Putra.2001
[1] Shiddiqiey,TM.Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadist.Semarang:
Pustaka Rizki Putra.2001
[2] Ibid
[6] Shiddiqiey,TM.Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadist.Semarang:
Pustaka Rizki Putra.2001
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Popular Posts
-
MAKALAH METODE PENELITIAN FILOLOGI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kulia h “Filologi” Dosen Pengampu Ahmad Musonnif, M. Hi...
-
MAKALAH HADITS-HADITS TENTANG THAHARAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kulia h “ HADITS II ” Dosen Pengampu: Dr . H....
-
TUGAS MAKALAH SEJARAH HADITS PADA PERIODE NABI MUHAMMAD SAW MATA KULIAH: ‘ULUMUL HADITS Dosen Pembimbing : H.Moh.Khoirul Rifa’i, M....
-
Filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-6 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir dan berdiskusi akan ke...
-
Oleh : Arif Riza Azizi Perpustakaan, sekarang harusnya menjadi tempat yang lebih akrab pada ku, kepada kehidupan keseharian...
-
MAKALAH `ULUMUL HADIST “Pengertian Hadits, Sunnah dan Khabar” Dosen: H.Muh. Khoirul Rifa’I,M.Pd.I Anggota kelompok 1: ...
-
Oleh : Arif Riza Azizi Dalam sejarah peradaban umat manusia, kemajuan suatu bangsa tidak hanya bisa dibangun dengan bermodalkan kek...
-
MAKALAH ULUMUL HADITS HADITS RIWAYAH DAN DIROYAH DosenPengampu : Muh. KhoirulRifa’I, M.Pd.I ...
-
MAKALAH `ULUMUL HADIST “SEJARAH HADITS PADA MASA SAHABAT” Dosen: H.Muh. Khoirul Rifa’I,M.Pd.I Anggota kelompok 4 : Muhamma...
-
Oleh : Arif Riza Azizi Sulit memilih pisau tajam diantara banyak pisau, di tempat yang gelap tak ada sejarum sinar yang menyinari. Pisa...
Recent Posts
Categories
- aku dan topi
- Arif Riza Azizi
- artikel filsafat
- bahasa
- bahasa intelektual
- bahasa intelektual membanjiri mahasiswa
- banjir
- banjir bahasa
- BANJIR BAHASA IMPOR
- bekerja kelompok
- belajar membuat artikel bagi pemula
- bercocok tanam
- Berproses Bersama
- bersama lebih mudah
- cara cepat belajar membuat artikel
- cara mudah membuat artikel
- catatanku
- cerita topi
- contoh hadits hasan
- contoh hadits sahih
- contoh makalah perkembangan agama pada remaja
- definisi HADISH MUTAWATIR
- definisi Hadist Ahad menurut para ahli
- definisi hadits hasan
- definisi hadits sahih
- definisi sanad dan matan
- demokrasi menurut Abraham Lincoln
- demokrasi yang ideal
- erupsi
- erupsi bahasa
- Esok Lebih Baik
- Evolusi dunia
- gambaran politik di Indonesia
- HADISH MUTAWATIR
- Hadist Ahad
- hadits hasan
- HADITS RIWAYAH DAN DIROYAH
- hadits sahih
- Hadits Sebagai Sumber Hukum Dalam Islam
- hadits tentang bersuci
- HADITS tentang thaharah
- harapan pahlawan
- hari besar di Indonesia
- hari besar dunia
- hari kebangkitan
- hari merdeka
- hari penting di Indonesia
- hari-hari bersejarah
- Hari-hari Perayaan
- HERMENEUTIKA ALQURAN
- Ilmu Politik
- keburukan plato
- Kenapa Harus Ada Kurikulum?
- Kisi-Kisi Penulisan Soal SMK
- komoditas bahasa
- kumpulan hari bersejarah
- kumpulan hari penting
- kumpulan makalah ulumul hadits terbaru
- lahirnya kebebasan pers di indonesia
- letusan
- Literasi sebagai Rutinitas
- macam hadits sahih
- macam-macam perpustakaa
- makalah HADISH MUTAWATIR
- makalah Hadist Ahad
- makalah hadits hasan
- makalah HADITS RIWAYAH DAN DIROYAH
- makalah hadits sahih
- MAKALAH HADITS-HADITS TENTANG THAHARAH
- MAKALAH HERMENEUTIKA ALQURAN
- Makalah Implementasi Kurikulum
- Makalah Kurikulum
- MAKALAH METODE PENELITIAN FILOLOGI
- makalah perkembangan agama
- makalah perkembangan agama pada remaja
- makalah SANAD DAN MATAN
- makalah SEJARAH HADITS PADA MASA SAHABAT
- makalah SEJARAH HADITS PADA PERIODE NABI MUHAMMAD SAW
- makalah Sejarah Hadits Setelah Sahabat Dan Kodifikasi Hadits
- makalah tentang hadis sunnah dan khabar
- makalah tentang Hadits Sebagai Sumber Hukum Dalam Islam
- makalah teori belajar dan penerapannya
- manfaat membaca
- manfaat topi
- masjid
- Matematika
- Membaca : “Hewan Buas” yang Harus Dilindungi
- membaca efektif
- Memilih presiden yang baik
- memilih presiden yang demokratif
- Mengapa Perllu Kurikulum?
- merdeka
- METODE PENELITIAN FILOLOGI
- minat baca
- Misteri tahun 2012
- multifungsi pertanian
- nabi adam melihat allah
- nabi muhammad bertemu dengan allah
- nabi muhammad melihat allah secara langsung
- pelarian wiji thukul
- pemalsuan sejarah supersemar
- pembagian filsafat dari zamannya
- pembelajaran bersama
- pemikiran keren dari plato
- pemikiran plato
- pemikiran terhebat plato
- pemimpin adil bijaksana
- Pemimpin Dan Politik
- Pemimpin Pembasmi Masalah
- pencederaan uud 45
- pengertian analisis framing secara khusus
- pengertian analisis framing secara terperinci
- pengertian analisis framing secara umum
- pengertian bahasa
- pengertian bias gender
- pengertian HADISH MUTAWATIR
- pengertian Hadist Ahad
- Pengertian Hadits
- pengertian hadits hasan
- pengertian hadits sahih
- Pengertian Literasi
- pengertian membaca
- pengertian sanad dan matan
- penghalang nabi melihat allah
- peran agama dalam mempengaruhi bias gender
- peran budaya pada bias gender
- perbedaan hadits
- perbedaan sanad dan matan
- perjalanan muhammad ke sidrotul muntaha
- perkembangan agama pada remaja
- perkembangan pers indonesia dari zaman proklamasi
- perpustakaan
- Perpustakaan dan Tempat Ibadah
- persamaan sanad dan matan
- pertanian
- Plato; Biografi dan Pemikiran
- pokok struktur filsafat
- politik di Indonesia
- postingan terbaru Plato
- presentase minat baca di Indonesia
- puisi hari kebangkitan
- Puisiku
- pusiku
- rekayasa supersemar
- resensi buku The Mystery of 2012
- ringkasan filsafat
- sahabat topi
- satria piningit
- sejarah analisis framing terbaru
- sejarah analisis framing terupdate
- SEJARAH HADITS PADA MASA SAHABAT
- SEJARAH HADITS PADA PERIODE NABI MUHAMMAD SAW
- Sejarah Hadits Setelah Sahabat Dan Kodifikasi Hadits
- sejarah kelam indonesia
- sejarah perkembangan pers di indonesia terupdate
- sejarah perpustakaan
- sejarah pertanian indonesia
- sejarah sebagai kebohongan publik
- Singularitas dalam Waktu
- sisi negatif plato
- sistem pertanian di Indonesia
- solusi tepat mengatasi problem bias gender
- solusi tepat mengatasi problem gender
- struktur filsafat
- struktur filsafat terbaru
- struktur filsafat terupdate
- sumbangsih plato bagi dunia
- sunnah dan khabar
- Supersemar Meluruskan atau Memurtadkan Ideologi Bangsa
- supersemar palsu
- tehnik membaca
- tehnik membaca cepat
- tehnik penulisan artikel pemula
- tehnik penulisan artikel terbaik
- tehnik penulisan artikel terbaru
- tempat ibadah
- teori belajar dan penerapannya
- topi sejarah
- topi wiji thukul
Sample Text
Blog Archive
-
▼
2014
(36)
-
▼
Agustus
(11)
- hadits hasan
- hadits sahih
- Hadist Ahad
- HADISH MUTAWATIR
- “SANAD DAN MATAN”
- HADITS RIWAYAH DAN DIROYAH
- Sejarah Hadits Setelah Sahabat Dan Kodifikasi Hadits
- SEJARAH HADITS PADA MASA SAHABAT
- SEJARAH HADITS PADA PERIODE NABI MUHAMMAD SAW
- Hadits Sebagai Sumber Hukum Dalam Islam
- Pengertian Hadits, Sunnah dan Khabar
-
▼
Agustus
(11)
tabber
Statistik
Archive
-
▼
2014
(36)
-
▼
Agustus
(11)
- hadits hasan
- hadits sahih
- Hadist Ahad
- HADISH MUTAWATIR
- “SANAD DAN MATAN”
- HADITS RIWAYAH DAN DIROYAH
- Sejarah Hadits Setelah Sahabat Dan Kodifikasi Hadits
- SEJARAH HADITS PADA MASA SAHABAT
- SEJARAH HADITS PADA PERIODE NABI MUHAMMAD SAW
- Hadits Sebagai Sumber Hukum Dalam Islam
- Pengertian Hadits, Sunnah dan Khabar
-
▼
Agustus
(11)
kesukaan
- chelsea fc
feature content slider
Content left
Content right
Content left
sideCategory1
Category
- aku dan topi
- Arif Riza Azizi
- artikel filsafat
- bahasa
- bahasa intelektual
- bahasa intelektual membanjiri mahasiswa
- banjir
- banjir bahasa
- BANJIR BAHASA IMPOR
- bekerja kelompok
- belajar membuat artikel bagi pemula
- bercocok tanam
- Berproses Bersama
- bersama lebih mudah
- cara cepat belajar membuat artikel
- cara mudah membuat artikel
- catatanku
- cerita topi
- contoh hadits hasan
- contoh hadits sahih
- contoh makalah perkembangan agama pada remaja
- definisi HADISH MUTAWATIR
- definisi Hadist Ahad menurut para ahli
- definisi hadits hasan
- definisi hadits sahih
- definisi sanad dan matan
- demokrasi menurut Abraham Lincoln
- demokrasi yang ideal
- erupsi
- erupsi bahasa
- Esok Lebih Baik
- Evolusi dunia
- gambaran politik di Indonesia
- HADISH MUTAWATIR
- Hadist Ahad
- hadits hasan
- HADITS RIWAYAH DAN DIROYAH
- hadits sahih
- Hadits Sebagai Sumber Hukum Dalam Islam
- hadits tentang bersuci
- HADITS tentang thaharah
- harapan pahlawan
- hari besar di Indonesia
- hari besar dunia
- hari kebangkitan
- hari merdeka
- hari penting di Indonesia
- hari-hari bersejarah
- Hari-hari Perayaan
- HERMENEUTIKA ALQURAN
- Ilmu Politik
- keburukan plato
- Kenapa Harus Ada Kurikulum?
- Kisi-Kisi Penulisan Soal SMK
- komoditas bahasa
- kumpulan hari bersejarah
- kumpulan hari penting
- kumpulan makalah ulumul hadits terbaru
- lahirnya kebebasan pers di indonesia
- letusan
- Literasi sebagai Rutinitas
- macam hadits sahih
- macam-macam perpustakaa
- makalah HADISH MUTAWATIR
- makalah Hadist Ahad
- makalah hadits hasan
- makalah HADITS RIWAYAH DAN DIROYAH
- makalah hadits sahih
- MAKALAH HADITS-HADITS TENTANG THAHARAH
- MAKALAH HERMENEUTIKA ALQURAN
- Makalah Implementasi Kurikulum
- Makalah Kurikulum
- MAKALAH METODE PENELITIAN FILOLOGI
- makalah perkembangan agama
- makalah perkembangan agama pada remaja
- makalah SANAD DAN MATAN
- makalah SEJARAH HADITS PADA MASA SAHABAT
- makalah SEJARAH HADITS PADA PERIODE NABI MUHAMMAD SAW
- makalah Sejarah Hadits Setelah Sahabat Dan Kodifikasi Hadits
- makalah tentang hadis sunnah dan khabar
- makalah tentang Hadits Sebagai Sumber Hukum Dalam Islam
- makalah teori belajar dan penerapannya
- manfaat membaca
- manfaat topi
- masjid
- Matematika
- Membaca : “Hewan Buas” yang Harus Dilindungi
- membaca efektif
- Memilih presiden yang baik
- memilih presiden yang demokratif
- Mengapa Perllu Kurikulum?
- merdeka
- METODE PENELITIAN FILOLOGI
- minat baca
- Misteri tahun 2012
- multifungsi pertanian
- nabi adam melihat allah
- nabi muhammad bertemu dengan allah
- nabi muhammad melihat allah secara langsung
- pelarian wiji thukul
- pemalsuan sejarah supersemar
- pembagian filsafat dari zamannya
- pembelajaran bersama
- pemikiran keren dari plato
- pemikiran plato
- pemikiran terhebat plato
- pemimpin adil bijaksana
- Pemimpin Dan Politik
- Pemimpin Pembasmi Masalah
- pencederaan uud 45
- pengertian analisis framing secara khusus
- pengertian analisis framing secara terperinci
- pengertian analisis framing secara umum
- pengertian bahasa
- pengertian bias gender
- pengertian HADISH MUTAWATIR
- pengertian Hadist Ahad
- Pengertian Hadits
- pengertian hadits hasan
- pengertian hadits sahih
- Pengertian Literasi
- pengertian membaca
- pengertian sanad dan matan
- penghalang nabi melihat allah
- peran agama dalam mempengaruhi bias gender
- peran budaya pada bias gender
- perbedaan hadits
- perbedaan sanad dan matan
- perjalanan muhammad ke sidrotul muntaha
- perkembangan agama pada remaja
- perkembangan pers indonesia dari zaman proklamasi
- perpustakaan
- Perpustakaan dan Tempat Ibadah
- persamaan sanad dan matan
- pertanian
- Plato; Biografi dan Pemikiran
- pokok struktur filsafat
- politik di Indonesia
- postingan terbaru Plato
- presentase minat baca di Indonesia
- puisi hari kebangkitan
- Puisiku
- pusiku
- rekayasa supersemar
- resensi buku The Mystery of 2012
- ringkasan filsafat
- sahabat topi
- satria piningit
- sejarah analisis framing terbaru
- sejarah analisis framing terupdate
- SEJARAH HADITS PADA MASA SAHABAT
- SEJARAH HADITS PADA PERIODE NABI MUHAMMAD SAW
- Sejarah Hadits Setelah Sahabat Dan Kodifikasi Hadits
- sejarah kelam indonesia
- sejarah perkembangan pers di indonesia terupdate
- sejarah perpustakaan
- sejarah pertanian indonesia
- sejarah sebagai kebohongan publik
- Singularitas dalam Waktu
- sisi negatif plato
- sistem pertanian di Indonesia
- solusi tepat mengatasi problem bias gender
- solusi tepat mengatasi problem gender
- struktur filsafat
- struktur filsafat terbaru
- struktur filsafat terupdate
- sumbangsih plato bagi dunia
- sunnah dan khabar
- Supersemar Meluruskan atau Memurtadkan Ideologi Bangsa
- supersemar palsu
- tehnik membaca
- tehnik membaca cepat
- tehnik penulisan artikel pemula
- tehnik penulisan artikel terbaik
- tehnik penulisan artikel terbaru
- tempat ibadah
- teori belajar dan penerapannya
- topi sejarah
- topi wiji thukul
Followers
About me
Follow
Content left
Content right
Content right
sideCategory2
Catwidget2
Catwidget1
Catwidget4
Catwidget3
topads
Diberdayakan oleh Blogger.
Translate
Popular Posts
-
MAKALAH METODE PENELITIAN FILOLOGI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kulia h “Filologi” Dosen Pengampu Ahmad Musonnif, M. Hi...
-
MAKALAH HADITS-HADITS TENTANG THAHARAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kulia h “ HADITS II ” Dosen Pengampu: Dr . H....
-
TUGAS MAKALAH SEJARAH HADITS PADA PERIODE NABI MUHAMMAD SAW MATA KULIAH: ‘ULUMUL HADITS Dosen Pembimbing : H.Moh.Khoirul Rifa’i, M....
-
Filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-6 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir dan berdiskusi akan ke...
-
Oleh : Arif Riza Azizi Perpustakaan, sekarang harusnya menjadi tempat yang lebih akrab pada ku, kepada kehidupan keseharian...
-
MAKALAH `ULUMUL HADIST “Pengertian Hadits, Sunnah dan Khabar” Dosen: H.Muh. Khoirul Rifa’I,M.Pd.I Anggota kelompok 1: ...
-
Oleh : Arif Riza Azizi Dalam sejarah peradaban umat manusia, kemajuan suatu bangsa tidak hanya bisa dibangun dengan bermodalkan kek...
-
MAKALAH ULUMUL HADITS HADITS RIWAYAH DAN DIROYAH DosenPengampu : Muh. KhoirulRifa’I, M.Pd.I ...
-
MAKALAH `ULUMUL HADIST “SEJARAH HADITS PADA MASA SAHABAT” Dosen: H.Muh. Khoirul Rifa’I,M.Pd.I Anggota kelompok 4 : Muhamma...
-
Oleh : Arif Riza Azizi Sulit memilih pisau tajam diantara banyak pisau, di tempat yang gelap tak ada sejarum sinar yang menyinari. Pisa...
0 komentar:
Posting Komentar